Puisi
a. Pengertian
Puisi adalah ungkapan perasaan atau pikiran penyairnya yang dirangkai menjadi suatu bentuk tulisan yang mengandung makna.
Puisi juga bisa di
artikan sebagai sebuah imajinasi
kata yang didapat dari sebuah pengalaman atau dari sebuah gagasan, dan
di susun menggunakan pilihan kata atau bahasa yang berirama dan
mengutamakan kualitas estetikanya.
Atau menurut
Wikipedia,
puisi dalah seni tertulis di mana
bahasa digunakan untuk kualitas
estetiknya untuk tambahan, atau selain arti semantiknya.
b. Ciri - Ciri dan Jenis
- Puisi Lama
Puisi lama mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
a. Merupakan
puisi rakyat yang
tak dikenal nama pengarangnya.
b. Disampaikan dari mulut ke mulut, jadi merupakan
sastra lisan.
c. Sangat
terikat oleh
aturan-aturan seperti jumlah bari tiap bait, jumlah suku kata maupun irama.
Aturan-aturan dalam
puisi lama:
a. Jumlah kata dalam 1 baris
b. Jumlah baris dalam 1 bait
c. Rima (Persajakan)
d. Banyak suku kata tiap baris
e. Irama
Jenis-Jenis puisi lama:
1. Mantra: berisi ucapan-ucapan yang dipercaya memiliki kekuatan gaib.
2. Pantun: Puisi yang bersajak a-b-a-b, tiap bait terdiri dari 4
baris, tiap baris terdiri dari 8-12 suku kata, 2 (1-2) baris awal
adalah sampiran, 2 (3-4) baris berikutnya sebagai isi.
-Puisi Baru
Puisi baru memiliki ciri-ciri:
a. Bentuknya rapih dan simetris
b. Mempunyai persajakan akhir yang teratur.
c. Banyak mempergunakan pola sajak pantun dan syair meskipun ada pola yang lain.
d. Sebagian besar puisi 4 seuntai.
e. Tiap-tiap barisnya atas sebuah gastra.
f. Tiap gatranya terdiri atas 2 kata. Sebagian besar setiap kata menggunakan 4-5 suku kata.
Jenis-jenis puisi baru menurut :
A.
Isinya:
1. Balada: berisi cerita.
2. Himne: berisi pujaan untuk Tuhan, tanah air, atau pahlawan.
3. Ode:
Puisi sanjungan untuk orang yang berjasa.
4. Epigram: berisi tuntunan/ ajaran hidup.
5. Romansa: berisi luapan perasaan cinta kasih.
6. Elegi: berisi perasaan kesedihan.
7. Satire: berisi sindiran/kritik.
B.
Bentuknya:
1. Distikon: Tiap baitnya terdiri 2 baris (2 seuntai)
2. Terzina: Tiap baitnya terdiri 3 baris (3 seuntai)
3. Kuatrain: Tiap baitnya terdiri 4 baris (4 seuntai)
4. Kuint: Tiap baitnya terdiri 5 baris (5 seuntai)
5. Sektet: Tiap baitnya terdiri 6 baris (6 seuntai)
6. Septime: Tiap baitnya terdiri 7 baris (7 seuntai)
7. Okatf/Stanza: Tiap baitnya terdiri 8 baris (8 seuntai)
8. Soneta:
Puisi yang terdiri dari 14 baris yang terbagi 2
-
Puisi Modern
Puisi modern adalah bentuk puisi yang benar-benar bebas maksudnya
bebas dalam bentuk maupun isi. Jenis puisi modern tidak lagi terikat oleh
aturan jumlah baris, rima atau ikatan lain yang biasa digunakan pada puisi
lama maupun puisi baru (Suroto, 1989: 58). Menurut Sutan Takdir Alisyahbana
(dalam Suroto, 1989: 40), puisi modern adalah puisi-puisi yang timbul ketika
masyarakat telah mendapat pengaruh kebudayaan dunia, jadi tidak hanya kebudayaan yang berasal dari Barat tetapi juga kebudayaan Rusia,
Perancis, Cina dan lain-lain. Puisi modern atau puisi bebas muncul pada
angkatan 45, dipelopori oleh Chairil Anwar. Puisi modern atau puisi bebas tidak
mengutamakan bentuk atau banyak baris dalam satu bait dan irama atau persajakan tetapi
lebih mengutamakan isi puisi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa puisi modern adalah puisi yang tidak
lagi terikat oleh aturan jumlah baris, lebih
mengutamakan isi serta puisi modern ini mendapat pengaruh kebudayaan dunia.
Ciri-ciri Puisi Modern
Adapun ciri-ciri puisi modern yang dikemukakan oleh Masduki (2011)
adalah sebagai berikut.
(a)
Bentuknya bebas tetapi mengutamakan ekspresi jiwa.
(b)
Penulisannya cenderung eksperimen.
(c)
Tata tulis atau tipografinya mendukung keindahan.
(d)
Setiap kata atau bunyi diusahakan mendukung makna, membangkitkan imajinasi
dan bernilai estetis (mengandung keindahan atau seni)
-Puisi Kontemporer
Puisi kontemporer adalah puisi yang lebih mementingkan bentuk grafis
atau fisik (bunyi) untuk mengungkapkan perasaan penyairnya. Penyair
merakit kata-kata sedemikian rupa untuk menimbulkan bunyi yang indah.
Demi tujuan tersebut, penyair kadang-kadang membalikkan kata-kata yang
berakibat mengaburkan makna.
c. Unsur Puisi
1.
Tema: Gagasan utama dari puisi.
2.
Tipografi: Tatanan larik,bait,kalimat,frase,kata,dan bunyi.
3.
Amanat: Sesuatu yang ingin disampaikan penyair.
4.
Nada
5.
Rasa
6.
Perasaan
7.
Ennjabemen: Pemotongan kalimat.
8.
Kata konkert: Kata bermakna denotasi.
9.
Diksi: Pilihan kata yang dipakai untuk mengungkapkan perasaan dalam puisi.
10.
Akulirik: Tokoh laku penyair di dalam puisi.
11.
Rima: Pengindah puisi dalam bentuk pengulangan bunyi baik awal,tengah,maupun akhir.
12.
Majas
Source :
- http://taufan-web.blogspot.com
- http://afifakarya.blogspot.com/
- http://www.aw48-blogspot.com