Halo, di post kedua ini saya akan membahas tentang Cerita Rakyat dan Sastra Melayu Klasik, lagi lagi post ini dibuat untuk memenuhi tugas BahasaIndonesia saya, dan juga untuk menambah wawasan para pembaca! |
Cerita Rakyat, pasti pernah dengar dan tahu kan? Tapi sebetulnya definisi cerita rakyat sendiri itu apa sih? Cerita Rakyat adalah cerita yang berasal dari masyarakat dan berkembang dalam masyarakat pada masa lampau yang menjadi ciri khas setiap bangsa yang memiliki kultur budaya yang beraneka ragam mencakup kekayaan budaya dan sejarah yang dimiliki masing-masing bangsa
Pada umumnya, cerita rakyat mengisahkan tentang suatu kejadian di suatu tempat atau asal muasal suatu tempat. Tokoh-tokoh yang dimunculkan dalam cerita rakyat umumnya diwujudkan dalam bentuk binatang, manusia maupun dewa.
Cerita Rakyat juga memiliki ciri-ciri agar lebih mudah diketahui, ciri-ciri dari cerita rakyat adalah sebagai berikut :
- Disampaikan turun-temurun.
- Tidak diketahui siapa yang pertama kali membuatnya
- Kaya nilai-nilai luhur
- Bersifat tradisional
- Memiliki banyak versi dan variasi
- Mempunyai bentuk – bentuk klise dalam susunan atau cara pengungkapkannya.
- Bersifat anonim, artinya nama pengarang tidak ada.
- Berkembang dari mulut ke mulut, dan yang terakhir
- Cerita rakyat disampaikan secara lisan.
Jenis-jenis cerita rakyat jika di klasifikasikan ada 6 jenis, yaitu :
- Mitos atau mite (myth) adalah cerita prosa rakyat yang tokohnya para dewa atau makhluk setengah dewa yang terjadi di dunia lain pada masa lampau dan dianggap benar-benar terjadi oleh yang empunya cerita atau penganutnya.
- Legenda adalah cerita prosa rakyat yang dianggap oleh yang punya cerita sebagai sesuatu yang benar-benar terjadi. Oleh karena itu, legenda sering kali dianggap sebagai "sejarah" kolektif (folk history).
- Dongeng merupakan suatu kisah yang diangkat dari pemikiran fiktif dan kisah nyata, menjadi suatu alur perjalanan hidup dengan pesan moral yang mengandung makna hidup dan cara berinteraksi dengan makhluk lainnya.
- Fabel adalah cerita yang menceritakan kehidupan hewan yang berperilaku menyerupai manusia. Cerita tersebut tidak mungkin kisah nyata. Fabel adalah cerita fiksi, maksudnya khayalan belaka (fantasi). Kadang fabel memasukkan karakter minoritas berupa manusia.
- Cerita Perlipur Lara, cerita jenis ini disebut pelibur lara sebab fungsinya memang untuk menghibur hati. Dalam cerita ini, dikisahkan hal-hal yang indah-indah, penuh fantasi, dan impian yang menawan.
- Cerita Jenaka, cerita yang mengandung unsur humor yang biasanya bertujuan untuk mengihibur serta membuat pembaca tertawa.
Fungsi dari cerita rakyat adalah sarana pendidikan, serta mewariskan turun temurun budaya dari cerita rakyat (folklor lisan), agar cerita rakyat ini tidak hilang seiring berjalan nya waktu.
Sudah selesai kita membahas tentang cerita rakyat, sekarang mari lanjut ke Sastra Melayu Klasik, pengertian dari sastra melayu klasik adalah karya-karya yang tersiar pada periode sastra tradisional atau sastra lama.
Ciri-ciri sastra klasik
a.
Nama pengarangnya
tidak diketahui (Anonim)
b.
Bersifat
prologis, mempunyai logika tersendiri yang tidak sesuai dengan logika umum
c.
Istana
sentries, karya sastrawan bersumber dari kehidupan istana atau raj-raja.
d.
Bersifat klise
e.
Fantastis
f.
Statis
g.
Lisan,
disampaikan dari mulut kemulut
h.
Tidak
berangka tahun
Sedangkan, jenis jenis sastra melayu klasik adalah sebagai berikut :
a. Berbentuk Prosa
b. Berbentuk Puisi
Selesai sudah kedua pembahasan tentang Cerita Rakyat dan Sastra Melayu Klasik, tapi post ini belum berakhir sampai sini, saya akan memberi contoh cerita rakyat. Silahkan membaca!
Asal Usul Danau Telaga Warna
Dahulu kala sebuah kerajaan berdiri di Jawa Barat. Kerajaan itu diperintah oleh seorang prabu yang arif bijaksana. Rakyatnya hidup sejahtera.
Sayang sekali Prabu dan permaisurinya tidak dikaruniai keturunan. Bertahun-tahun mereka menunggu kehadiran seorang anak, hingga sang Prabu memutuskan untuk pergi ke hutan dan berdoa. Ia memohon kepada Yang Maha Kuasa untuk memberinya keturunan.
Seluruh kerajaan ikut bergembira ketika akhirnya doa Prabu dan Permaisuri dikabulkan. Permaisuri mengandung dan melahirkan seorang bayi perempuan yang cantik.
Puteri tumbuh menjadi seorang gadis yang cantik. Karena ia puteri satu-satunya dan kelahirannya dulu begitu lama dinantikan, ia sangat dimanja. Semua keinginannya dituruti.
Sekarang sang puteri sudah dewasa. Sebentar lagi ia akan berusia tujuh belas tahun. Rakyat kerajaan mengumpulkan banyak sekali hadiah untuk puteri tercinta mereka. Sang Prabu mengumpulkan semua hadiah dari rakyat dan berniat akan membagi-bagikannya kembali kepada mereka.
Ia hanya menyisihkan sedikit perhiasan emas dan beberapa batu permata. Ia kemudian meminta tukang perhiasan untuk melebur emas itu dan membuatnya menjadi sebuah kalung permata yang indah untuk puterinya.
Pada hari ulang tahun sang puteri, Prabu menyerahkan kalung itu.
“Puteriku, sekarang kau sudah dewasa. Lihatlah kalung yang indah ini. Kalung ini hadiah dari rakyat kita. Mereka sangat menyayangimu. “
“Pakailah kalung ini, nak.”
Rakyat kerajaan sengaja datang berduyun-duyun untuk melihat sang puteri pada hari ulang tahunnya. Mereka ingin melihat kalung yang sangat elok bertaburan batu permata berwarna-warni itu menghias leher puteri kesayangan mereka.
Puteri hanya melirik kalung itu sekilas.
Prabu dan Permaisuri membujuknya agar mau mengenakan kalung itu.
“Aku tidak mau,’ jawab puteri singkat.
“Ayolah, nak,” kata permaisuri, ia mengambil kalung itu hendak memakaikannya di leher puterinya. Namun puteri menepis tangan permaisuri hingga kalung itu terbanting ke lantai.
“Aku tak mau memakainya! Kalung itu jelek! Jelek!” jeritnya sambil lari ke kamarnya.
Permaisuri dan semua yang hadir terpana. Kalung warna-warni yang indah itu putus dan permatanya berserakan di lantai.
Permaisuri terduduk dan mulai menangis. Lambat laun semua wanita ikut menangis, bahkan para pria pun ikut menitikkan air mata. Mereka tak pernah mengira puteri yang sangat mereka sayangi dapat berbuat seperti itu.
Tiba-tiba di tempat kalung itu jatuh muncul sebuah mata air yang makin lama makin besar hingga istana tenggelam. Tak hanya itu, seluruh kerajaan tergenang oleh air, membentuk sebuah danau yang luas.
Danau itu sekarang tidak seluas dulu. Airnya nampak berwarna-warni indah karena pantulan warna langit dan pohon-pohonan di sekelilingnya. Namun orang percaya bahwa warna-warna indah danau itu berasal dari kalung sang puteri yang ada di dasarnya.
Danau itu disebut Telaga Warna, letaknya di daerah tinggi Dieng, Jawa Tengah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar